Cara Membedakan Beras Asli dan Palsu


Peredaran beras palsu yang disinyalir berasal dari Tiongkok itu memang meresahkan. Kota Taiyuan, di provinsi Shaanxi, Tiongkok pun disinyalir menjadi basis penyebaran beras yang membahayakan untuk kesehatan ini.

Lantas, bagaimana ibu-ibu kita membedakan beras yang dibelinya asli atau palsu? terlebih banyak juga oknum yang melakukan pencampuran antara beras asli dan palsu tersebut.

Para pakar mengatakan kalau beras palsu dan beras asli tetap memiliki perbedaan yang cukup signifikan sob. Secara kasat mata, dari segi tekstur maupun dari bentuk biji beras juga terlihat.

1. Beras asli akan menyerap air maka tekstur beras akan lembut dan jika dimasukan ke penanak nasi beras akan mengeras tapi tekstur kelembutannya masih ada. Sedangkan untuk beras palsu maka beras lembek dan semakin mengeras. Sama halnya saat dikeluarkan dari penanak nasi, beras palsu justru akan semakin kering dan mengeras.".
Aromanya pun cukup sangit dan menyebarkan bau zat kimia yang cukup menyengat. Tidak harum seperti beras asli.

2. Aroma beras palsu cenderung mengeluarkan bau sangit dan beraroma bahan kimia. Untuk beras asli akan mengeluarkan aroma lebih wangi karena H2O di beras yang menjadi nasi akan mengeluarkan bau yang harum, selain itu juga glukosa pada beras keluar dengan sempurna."

3. Beras palsu akan lebih ketahuan ketika dilakukan pencucian, yakni akan mengambang dan tak tenggelam seperti beras pada umumnya. Setelah tanak atau masak, beras palsu lebih identik keras, tidak lembut seperti beras asli.

4. Untuk rasa, beras palsu akan terasa lebih tawar, beda dengan beras asli yang gurih dan pulen karena kaya akan karbohidrat dan glukosa.

5. Jika beras palsu yang terbuat dari plastik maka tektur beras akan lebih lembut dan licin, berwarna putih seluruhnya. Untuk beras asli, tekstur beras sedikit lebih kasar, warnanya putih dan bening tapi tidak seluruhnya. Beras asli akan memiliki rasa manis karena glukosa karbohidrat dalam beras terurai sempurna. Sedangkan beras palsu rasanya hambar dan tawar tidak memiliki rasa.
Share on Google Plus

About KMPP Walisongo

0 komentar: