Penelitian Money Politik di Pati Siap Dilakukan


Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pati bekerja sama dengan Sekolah Tinggi Matholi’ul Falah (STAIMAFA) Margoyoso, esok (27/5) akan memulai riset atau penelitian tentang implikasi politik uang terhadap perilaku pemilih. Hal itu dikatakan oleh Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pati, Moch. Nasich usai menggelar Focus Group Discussion (FGD), Selasa (26/5).
“Kerjasama riset atau penelitian ini, bertujuan untuk mengetahui sejauh mana poltik uang atau money politik bisa mempengaruhi pemilih dalam menyalurkan hak pilihnya,”katanya.
image
Nasich menambahkan, riset ini juga akan diupayakan untuk mengetahui separah apakah politik uang yang terjadi di tengah masyarakat pemilih.
Selain itu, riset ini juga untuk membuktikan pengaruh politik uang sebagai salah satu penyebab proses demokrasi berbiaya tinggi.
 
“Kita bersama sudah tak asing lah dengan slogan ra ono duit ra nyoblos (tak ada uang tidak nyoblos-red). Untuk itulah kami menggandeng Staimafa untuk melakukan riset ini,” jelasnya.
Sebenarnya tidak hanya masalah politik uang, masih kata Nasich, yang akan disurvei dalam riset. Namun, karena masalah politik uang tergolong masalah yang cukup menonjol dalam setiap pelaksanaan pesta demokrasi, maka hal tersebut yang lebih menjadi perhatian utama.
“Selain money politic, nantinya dalam riset juga akan dilakuakn survei terkait kehadiran dan ketidakhadiran pemilih di TPS, perilaku memilih, tingkat melek politik warga, dan kesukarelaan warga dalam politik,” imbuhnya.
Sementara itu Pembantu Rektor I Staimafa, Ahmad Dimyati menyatakan riset tersebut diharapkan dapat mengedukasi masyarakat pemilih dalam menghadapai fenomena politik.
“Langkah awal riset adalah dalam menentukan tema harus memperhatikan sumber daya yang dimiliki seperti penguasaan materi persoalan dan konsep, kemudahan sumber data, pengumpulan data, olah data, faktor pendukung, dan sebagainya. Yang terpenting adalah penguasaan konsep. Selanjutnya pilihan tema akan berkaitan erat dengan pemilihan metode riset,” paparnya.
Riset, lanjutnya, akan dilakukan mulai 27 Mei 2015 di 401 desa dan 5 kelurahan di seluruh Kabupaten Pati, dengan melibatkan 100 surveyor dari kalangan mahasiswa Staimafa.
“Target kita akhir Juni riset akan selesai, dan awal Juli diharapkan hasilnya akan bisa dipresentasikan kepada masyarakat dalam bentuk buku hasil riset,” pungkas Dimyati.


Read more: http://harianpati.com/?p=1467#ixzz3bJEDqHHF 
Follow us: @harianpati on Twitter | harianpati on Facebook
Share on Google Plus

About KMPP Walisongo

0 komentar: