PATI
- Genangan air yang mengakibatkan banjir kian bertambah tinggi dan
meluas. Hal itu seiring dengan tingginya curah hujan yang terus
mengguyur hingga kemarin. Selain itu juga diakibatkan diberlakukannya
sistem buka tutup Dam Pengendali Wilalung, di Desa Kalirejo, Kecamatan
Undaan, Kudus. Jumlah wilayah yang terkena genangan juga tak jauh
berbeda, terutama di sepanjang daerah aliran sungai (DAS) Juwana.
Koordinator
Tanggap Bencana dan Tim SAR BPBD Kabupaten Pati, Tiknya, mengatakan,
hingga Senin (20/1), genangan air akibat meluapnya alur Kali Tus atau
Juwana (JU) II sudah limpas dan memasuki halaman rumah warga di Dukuh
Kasiyan Tempel, Desa Kasiyan, Kecamatan Sukolilo. Ketinggian air
rata-rata mencapai 40 centimeter.
Hal
sama juga terjadi di Kecamatan Gabus, sebanyak lima desa juga sudah
tergenang akibat meluapnya alur Kali Juwana (JU) I. Ketinggian air
antara 60-100 centimeter terjadi di Desa Kosekan, Tanjang, Babalan,
Banjarsari, dan Mintobasuki.
Adapun
di Kecamatan Jakenan, limpasan alur kali yang sama sudah memasuki
permukiman warga di Desa Ngastorejo, Karangrowo, dan Glonggong. Genangan
khusus desa yang disebut terakhir, adalah akibat tingginya curah hujan
di kawasan Pegunungan Kendeng utara, sehingga gelontoran air dari Kali
Kedunglo pun meningkat.
Ketinggian
air yang menggenangi desa kawasan hilir, di Glonggong, mencapai 50
centimeter. Ketinggian tersebut diperkirakan akan terus bertambah. Di
Kecamatan Kota Pati, banjir untuk kali ketiga dalam satu bulan terakhir
terjadi di Dukuh Cangkring, Desa Widorokandang, dan Sinoman dengan
ketinggian air rata-rata mencapai 80-100 centimeter.
Untuk
Kecamatan Juwana, melimpasnya luapan air Kali Juwana juga terjadi di
Desa Doropayung yang sepanjang tepi alur kali itu banyak dihuni warga.
"Karena ketinggian air rata-rata sudah mencapai 160 cm, maka sebanyak
100 warga terpaksa harus diungsikan di balai desa setempat," ujarnya.
Mengungsi
Di
sisi lain, kata Tiknya, banjir akibat tingginya curah hujan di
kawasan sisi timur dan utara Lereng Muria juga menggenangi sejumlah
desa di wilayah Kecamatan Dukuhseti, Pati. Yakni, Puncel, Kembang,
Dukuhseti, Alasdowo, Dumpil, dan Ngagel, dengan ketinggian air
rata-rata mencapai 60 centimeter.
Akibatnya,
100 lebih warga di Desa Ngagel harus mengungsi di rumah tetangga yang
masih aman dari genangan. Di wilayah itu ketinggian air mencapai 120
centimeter. Mereka yang mengungsi adalah warga RT 1-6, RW 4. Bantuan
logistik berupa bahan makanan sangat diperlukan. Warga sudah
meninggalkan rumah sejak Minggu (19/1) dini hari.
Selain
itu, banjir juga terjadi di Desa Margomulyo, Kecamatan Tayu dengan
ketinggian air mencapai 45 centimeter. Adapun di Desa Langgenharjo,
Kecamatan Margoyoso, untuk kali kedua banjir terjadi di permukiman
warga dengan ketinggian air mencapai 60 centimeter.(ad-88)
Sumber : suaramerdeka.com
0 komentar:
Post a Comment