Diskusi rutinan Rabu KMPP Semarang dengan tema "Rekontruksi Historitas Pati Lama" oleh Sedulur Angga dan Sedulur Huda di samping Auditorium 2 Kampus 3 UIN Walisongo Semarang. melaksanakan diskusi rutinan. Diskusi ini dilaksanakan pukul 16.00 WIB.Lokasinya berada di samping Audit II Kampus 3 yang terletak di depanPerpustakan Pusat Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.Pelaksanaan diskusi berjalan lancar sampai akhir acara.
Peserta yang hadir berjumlah sekitar 50 orang. Tema yang diusung dalam diskusikali ini adalah “Rekonstruksi Historitas Pati Lama”. Pembahasan mengenaitema tersebut disampaikan oleh Angga Saputra dan M. Miftahul Huda.
Berbicara mengenai historitas Pati tidak akan terlepas dari ceritapertempuran antara Kerajaan Paranggaruda dengan Kerajaan Carangsoka.“Perang antara kedua kerjaan tersebut dilatarbelakangi oleh larinya RaraRayungwulan dari pelaminan bersama dengan Raden Soponyono yangmerupakan dalang wayang dari acara pernikahan Rara Rayungwulandengan putra Adipati Paranggaruda. Karena Kerajaan Paranggarudamerasa dipermalukan, akhirnya dua kerajaan yang awalnya salingmenghormati tersebut bertempur sangat sengit, peperangan pun tidakbisa dibendung lagi. Dalam pertempuran tersebut dimenangkan olehKerajaan Carangsoka”. Tutur Angga.
Terlepas dari sejarahnya, nama Pati sampai sekarangpun masihsimpang siur. “Banyak pendapat mengenai asal usul kota Pati. Ada yangmengatakan bahwa nama Pati diambil dari kata kematian. Ada juga yangmengatakan bahwa Pati diambil dari nama bagian terkecil dari tepung(sari-ketela) atau pati tela”. Kata Miftahul Huda.
Membahas mengenai sejarah tidak akan pernah ada habisnya.Banyak sekali pendapat yang keluar dari mulut ke mulut yang akhirnyamenimbulkan banyak versi cerita. “Sehingga bagi KMPP penggalianinformasi terkait dengan kota Pati perlu untuk terus dilakukan”. Ujarnyakembali.Ratna Setyaningsih (Muamalah), KMPP'15.
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
0 komentar:
Post a Comment