
Pemuda 22 tahun ini memiliki lahan untuk
budidaya di Desa Sukadamai, Kecamatan Sukamakmur, Jonggol, Bogor, Jawa
Barat. Adi mencium peluang bisnis rempah-rempah yang masih cukup
prospektif, ketika dia pada suatu waktu mengunjungi lahan pertanian di
Bogor bersama kerabatnya. Lahan di daerah itu masih sangat luas dan
banyak yang masih menganggur.
Dia lantas berpikir, ini bisa menjadi
kesempatan yang luas bagi anak muda sepertinya. Sebab, saat ini tidak
banyak anak muda yang melirik sektor agribisnis sebagai lahan bisnis.
Adi memulai usaha ini sejak tahun 2012.
Lewat CV Anugrah Adi Jaya, dia memiliki lahan seluas 5 hektare (ha).
Setiap ha lahan bisa menghasilkan 35 ton hingga 40 ton rempah. Setiap
kali panen, dia bisa meraup omzet hingga Rp 300 juta.
Adi bilang, budidaya rempah-rempah ini
terbilang mudah karena perawatannya tidak sulit dan kecil kemungkinan
gagal panen. Tidak seperti budidaya singkong yang pernah Adi jalani
sebelumnya. Walaupun budidaya singkong juga mudah, namun menurut Adi,
harga singkong di pasaran tidak bersahabat.
Harga singkong di pasaran hanya Rp 700
per kilogram (kg). Dari penjualan hasil panen, dia hanya mendapatkan
untung bersih sekitar Rp 5 juta. Namun hal itu tidak berlaku ketika dia
beralih membudidayakan rempah-rempah. Dari situ, dia bisa meraup laba
bersih berkali-kali lipat. Adi mengaku, dengan membudidayakan
rempah-rempah tersebut, dia bisa mengantongi omzet Rp 70 juta per ha
dengan profit 40 persen-50 persen.
Saat dia memulai membudidayakan
rempah-rempah, Adi memilih menanam lengkuas karena tidak memerlukan
modal telalu besar ketimbang jenis rempah lainnya. Usahanya berkembang
cukup cepat. Dalam waktu dua tahun terakhir, Adi sudah menguasai pasar
induk di seluruh Jabodetabek sebagai salah satu pemasok bumbu dapur
jenis lengkuas.
Adi pun sudah berhasil menembus pasar
ekspor luar negeri seperti Jerman dan Belanda. Waktu itu dia ekspor
kencur dari kelompok tani bentukannya.
Pada musim panen di pertengahan tahun
ini, Adi menargetkan bisa meraup omzet hingga Rp 750 juta. Ini karena
luas lahan Adi sudah bertambah dari 5 ha menjadi 11,5 ha.
Tahun 2014 merupakan tahun keberuntungan
baginya. Sebab, pada tahun kemarin dia bisa memperluas total lahan yang
dikelola menjadi 11,5 ha. Sekitar 70 persen lahan ditanami lengkuas,
sisanya ditanami tanaman kencur dan kunyit.
Pada pertengahan tahun 2015, Adi juga
akan merambah menanam komoditas jahe. Tanaman ini memerlukan modal cukup
besar. Untuk satu ha itu menghabiskan dana Rp 70 juta−Rp 80 juta.
“Nanti kalau sudah punya bibit, saya perluas lagi,” ungkap Adi. Seperti
yang patinews.com kutip dari laman kompas.com
sumber: Adi Pramudya, kompas.com
0 komentar:
Post a Comment